Ikan Sapu-Sapu, Bahaya dan Dampak Terhadap Ekositem Lokal
Halo sobat Angler sejati.
Kali ini kita akan ngobrol santai sambil membahas hal-hal yang berbau sapu-menyapu. Ikan non target yang suka menyapu, baik menyapu umpan, menyapu rejeki, menyapu gerombolan ikan target, yah pokonya tentang ikan yang doyan menyapu, yaps Ikan Sapu-Sapu. Ikan pendatang yang sekarang sudah merajalela disungai sungai Indonesia.
Ikan Sapu-sapu adalah ikan yang berasal dari benua Amerika Selatan, tepatnya di Negara Peru dan Ekuador. Ikan ini memiliki banyak nama dan julukan dikalangan para pemancing Indonesia sesuai dengan daerah masing-masing. Contoh, Ikan Bandaraya, Cleaning Service, Ikan Indosiar, Lele Thailand, Sarkamut, Sarkimpet, Ikan helikopter Dan masih banyak lainya. Kalau dilihat-lihat, kenapa kok nama julukan sedikit aneh-aneh ya ?
Kalau menurut Admin sebagai perwakilan pemancing, ikan satu ini identik dengan pembawa sial, petaka, apes, boncos dan kesengsaraan, wah.. lengkap sekali ya wkwkwk. Itu kalau di mata para pemancing yah sobat khususnya air tawar, makanya memiliki banyak julukan yang cukup nyeleneh dan menghibur, "Lele thailand" kebayang nggak tuh.
Ikan pemakan Alga atau lumut ini awal mulanya adalah ikan hias penghuni Aquarium loh sobat. Sesuai dengan julukanya sebagai ikan Cleaning Service, Ikan Sapu-sapu berfungsi untuk membersihkan Aquarium dengan memakan lumut-lumut yang menempel pada Aquarium. Sedangkan di sungai, ikan ini memakan segala jenis makanan yang hanyut atau biasa disebut Omnivora. Selain menjadi ikan pembersih, Ikan Sapu-Sapu biasa dipakai sebagai teman ikan Predator dalam 1 tank. Namun Karena ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Ikan ini asal dilepas kesungai-sungai perairan Indonesia.
Ada beberapa jenis ikan hias Impor yang dilarang untuk dilepas di sungai perairan Indonesia karena bersifat Invasif atau merugikan bagi ekositem asli. Salah satunya seperti Arapaima, Aligator Garr, P- bass, termasuk Sarkamut atau Ikan Sapu-sapu. Khusus Untuk Ikan Sapu-sapu. Ikan ini bersifat Invasif karena perkembang biakanya sangat cepat, Populasinya yang terus meningkat pesat membuat persaingan makanan dengan ikan ikan lokal sangat tidak berimbang, seperti ikan Wader, Nilem,Tawes dan ikan lokal lainya akan terkena dampak buruk akibat bersaing dengan ikan Sapu-sapu ini. Hal ini juga dirasakan oleh setiap Angler yang memancing disungai. Ikan Sapu Sapu sudah menjadi seperti hama karena dari hulu sampai hilir pasti didominasi oleh monster satu ini. Pasti akan sangat menjengkelkan.
"Lantas kenapa tidak dimasak saja atau dijadikan olahan yang lain agar bisa dimanfaatkan?".
Ikan Sapu-Sapu adalah ikan yang lebih baik tidak untuk dikonsumsi. Ikan ini biasa hidup di perairan yang tercemar. Oleh sebab itu daging ikan sapu sapu banyak mengandung zat zat yang berbahaya seperti Merkuri, Timbal, Kadmium yang dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh. Walapun tidak semua Ikan Sapu-sapu hidup di lingkungan yang tercemar.
![]() |
Ikan Sapu-Sapu biasa hidup dilingkungan yang tercemar |
Pelarangan memelihara ikan Invasif juga tercatat pada Peraturan Mentri kelautan Dan Perikanan (Permen KP) No 41 Tahun 2014.
Ada beberapa hal yang yang sebenarnya secara tidak sengaja mengundang atau membuat ikan Sapu Sapu ini datang dan ikut nimbrung memakan umpan.
- Memancing di area yang tenang.
- Menggunakan teknik dasaran
- Terlalu banyak mengebom dengan pakan umpan seperti Tempe.